Jakarta, 3 Februari 2024
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin meresmikan Fatmawati Orthopaedic Center (FOC) Rumah Sakit (RS) Fatmawati, Jakarta, pada Jumat (2/2/2024). FOC atau pusat ortopedi ini merupakan layanan eksekutif untuk masalah ortopedi yang dikembangkan oleh RSUP Fatmawati.
FOC RS Fatmawati, yang dilengkapi dengan SDM profesional, sarana prasarana, dan alat kesehatan yang canggih, diharapkan mampu menghadirkan layanan ortopedi berkualitas dan berstandar internasional.
“Semoga ini bisa menjadi contoh untuk seluruh rumah sakit vertikal lain di Indonesia”, harap Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin.
FOC menawarkan pelayanan unggulan seperti spine (tulang belakang), arthroplasty (operasi sendi), arthroscopy (pemeriksaan sendi), pediatric and limb reconstruction (rekonstruksi pediatrik serta lengan dan tungkai), oncology (spesialis kanker), dan hand (tangan). FOC juga dilengkapi dengan tujuh ruang operasi terintegrasi atau Modular Operating Theatre (MOT).
FOC didukung dengan 16 dokter spesialis yang terbagi dalam 8 divisi sub spesialis, yaitu konsultan tulang belakang, konsultan lutut, konsultan tangan dan bedah mikro, konsultan kaki dan pergelangan kaki, konsultan panggul, konsultan ortopedi anak, pemanjangan tungkai dan rekonstruksi, konsultan bahu dan siku, dan konsultan kanker.
Layanan eksekutif ini diharapkan meningkatkan kunjungan pasien eksekutif sehingga meningkatkan pendapatan rumah sakit. Peningkatan pendapatan ini dapat dimanfaatkan untuk tiga hal.
Pertama, meningkatkan kesejahteraan SDM rumah sakit seperti dokter dan perawat. “Banyak yang bilang, ‘wah nanti RS Kemenkes jadi kapitalis dong?’ Oh bukan, justru kita sangat sosialis karena uang yang didapatkan rumah sakit akan dikembalikan bagi kesejahteraan dokter, perawat dan seluruh civitas hospitalia-nya,” kata Menkes Budi.
Kedua, meningkatkan layanan dengan mengalokasikan peningkatan pendapatan untuk membeli alat-alat kesehatan paling modern. “Kalau untung kita akan investasikan untuk membeli robotic hips, robotic untuk spine yang di rumah sakit lain belum ada,” kata dia.
Ketiga, memberikan subsidi pasien BPJS Kesehatan di rumah sakit. “Ketiga yang paling penting ini akan dipakai untuk subsidi pasien BPJS karena kita tahu banyak pasien complicated, cover BPJS-nya masih di bawah biaya. Nah, itu akan kita cover dengan keuntungan dari wings (layanan) eksekutif,” lanjut Menkes Budi
Plt Direktur Utama RS Fatmawati dr. M Syahril menyampaikan FOC RS Fatmawati dikembangkan dengan melakukan perbaikan terhadap sarana prasarana yang ada. Saat ini, FOC memiliki layanan rawat jalan dengan fasilitas 3 ruang pemeriksaan di Gedung Instalasi Griya Husada, layanan rawat inap dengan fasilitas 8 ruang rawat inap VIP, 7 ruang operasi bedah prima khusus ortopedi, dan 16 dokter spesialis ortopedi.
FOC atau pusat ortopedi RS Fatmawati dirancang untuk menjadi pusat unggulan dalam penanganan masalah kesehatan tulang dan persendian, serta melibatkan tim medis yang terlatih dan berpengalaman dalam bidang ini.
“Kami juga dilengkapi dengan peralatan medis terkini dan teknologi canggih untuk mendukung proses perawatan yang efektif dan efisien,” ucap dr. Syahril
Pusat ortopedi ini bertujuan memberikan penanganan yang terintegrasi dan holistik bagi pasien, mulai dari diagnosis hingga rehabilitasi. “Di sini, kami menyediakan berbagai jenis perawatan ortopedi seperti pembedahan tulang dan persendian, perawatan non-pembedahan, fisioterapi, konseling, serta layanan dukungan lainnya,” kata dr. Syahril.
Dengan peresmian Fatmawati Orthopaedic Center (FOC), RS Fatmawati berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pelayanan kesehatan ortopedi bagi masyarakat.
Veronika, salah satu wali pasien yang berobat di FOC RS Fatmawati, mengungkapkan alasannya memilih RS Fatmawati karena layanan dan fasilitasnya sangat bagus serta memiliki dokter ortopedi yang kompeten.
“Lebih memilih Fatmawati ini karena di sini ada dokter ortopedi spesialis anak serta fasilitas yang bagus dan nyaman dan petugasnya juga ramah-ramah. Tempatnya juga bagus,” Kata Veronika.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email [email protected].
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid